Puisi Dalam Tabir
Rabu, 07 Desember 2011
Jumat, 22 Juli 2011
Kuatkan diri dalam kelabu
Meski mungkin tak ada yang dapat menerima dia dengan apa adanya
Selalu dalam langkah semangat nya
Meskipun yang sesungguhnya
Tak sesuai dengan kenyataan di hatinya…
Merancang kehidupannya
Berharap itu dapat berinya bahagia
Meski tak ada seorangpun yang tahu
ia berusaha untuk terus meniup api tungku agar tetap hidup
meski tak ada yang membantu
ia berharap hangat akan menyelimutinya
berharap akan dapat membuat sesuatu
yang sekiranya dapat memberi kemudahan baginya
meneteskan sesal tiap permata yang berderai
meski tiada arti
terus berusaha mengobati sepi
dalam sendu, malam kelabu tak bertepi
dia lah yang dulu selembar kertas putih
kemudian terbawa kuatnya hembusan angin
debu yang kotor telah memberi keburaman padanya
meskipun dicuci, takkan dapat kembali seperti semula…
Selasa, 03 Mei 2011
Sausany: Perjuangan mu
Sausany: Perjuangan mu: "Betapa bersarnya perjuangan mu ayah ibu Tak surut tekad mu untuk memebesarkan ku Selalu meneteskan air mata haru di pipi ku Tiap kali m..."
Perjuangan mu
Betapa bersarnya perjuangan mu ayah ibu
Tak surut tekad mu untuk memebesarkan ku
Selalu meneteskan air mata haru di pipi ku
Tiap kali mengingat berasnya perjuangan mu
Terus berjuang
Meski jasa terkadang tak di pandang
Karena kurangnya pengetahuan
Dan karena jasa mu,
hari ini ku mengetahui semua itu
hari ini ku mengetahui semua itu
Tak dapat terhitung berapa kalinya ku menyakiti mu
Karena kurangnya pengetahuanku
Dan labilnya segenap ego ku
Yang juga terkadang meneteskan air mata di pipi mu
Tak dapat ku balas segala perjuangan itu
Ku hanya berusaha untuk selalu membuat mu tersenyum bangga
Dengan segala usaha ku mencapai segala harapan mu
Meski ku sebenarnya telah mengecewakan mu jauh-jauh hari sebelum hari ini
Selasa, 05 April 2011
Untuk Ayah dan Ibunda
Tiap hari terus berlalu
Bersama doa mu ku teruskan perjuangan
Mencari yang sesuatu yang dapat membuat mu tersenyum
Menggapai seseuatu yang membuat mu bangga….
Ku niatkan di tiap langkah ku
Semua ini ku lakukan untuk mu
Dan dengan secepatnya ingin ku raih
Dan ku gemnggam memperlihatkannya pada mu
Begitu besar ambisi di dalam diri
Tak ingin berlalu begitu saja
Biar telah hancur sesuatu yang ku banggakan
Akan ku bangun sesuatu yang baru yang dapat membanggakan mu
Meskipun tak dapat ku kembalikan sesuatu yang ku banggakan itu
Namun keyakinan terus membangkitkan ku
Dengan doa mu
Akan mempermudah usaha ku
Ibunda dan ayahanda…
Ku takkan menyerah
Meski dunia menertawakan ku…
Ku tak peduli, ku pasti bisa..!!Sepelintir kehidupan
Ada duka
Ada lara
Ada nestapa
Dan juga derita
Bahagialah menjadi pelipur nya
Memberi secercah rasa
Yang selalu di damba
Meski tak selamanya
Ada jutaan cerita
Ada ribuan rasa
Mengalun di tiap bait
Bait puisi kehidupan
Pahit manis nya kehidupan
Tergores menjadi sebuah lukisan
Menggambarkan hitam putih kehidupan
Tak dapat di pisahkan
Jalan yang ada di dalam nya
Datar, curam dan mendaki
Sebuah fakta
Bukan ilusi
Mentari telah Pergi
Dan ketika sang surya tlah bertengger di ufuk barat...
Baru ku sadari kau bukan milikku
Kini engkau pergi
Dan bukan milik ku lagi...
Dan ketika ku menyadari itu
Gugurlah dedaunan tak di musim nya
Berharap kepergian ini
Akan menghadirkan sesuatu yang baru
Meski hati tak di pandang
Tak akan membuat ku meminta
Takkan pernah ku meniba pada nya
Tak pula ku kan lagi memandangnya
Setelah perginya sang mentari
Kelam suram datang
Menghambat segala pandang ku pada cahaya
Membuat sempit pemikiranku
Tak ada yang dapat mengembalikan semuanya
Meskia ia kembali di sini
Meski semua tiada guna lagi
Akan ku buat semuanya menjadi lebuh berarti dan ku nikmati...
Langganan:
Postingan (Atom)